Detail Cantuman

Strategi guna mencapai tingkat laba yang maksimal adalah dengan cara menekan biaya produksi dengan menerapkan sistem biaya standar sebagai pedoman dalam mengeluarkan biaya produksi. Analisis selisish biaya produksi dilakukan dengan cara membandingkan antara biaya produksi standar dengan biaya produksi sesungguhnya. Perusahaan memerlukan suatu pengendalian biaya produksi untuk meningkatkan profitabilitas dan meningkatkan kelancaran produksi serta efisiensi biaya produksinya.
Tujuan peneltian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengendalian biaya produksi terhadap peningkatan efisiensi biaya produksi. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Tempat penelitian di CV. Yudistira Kediri. Teknik pengumpulan data yang digunakan ada tiga cara yaitu melalui observasi, interview, dan dokumentasi. Metode yang digunakan adalah metode varian dimana metode ini bertujuan untuk menganalisis lebih lanjut adanya penyimpangan-penyimpangan yang teijadi antara realisasi biaya produksi dengan anggaran yang telah disusun.
Hasil analisa data menyimpulkan bahwa selisih biaya bahan baku sebesar Rp. 32.625.250 bersifat tidak menguntungkan, selisih biaya tenaga keija langsung sebesar Rp. 42.768.000 bersifat tidak menguntungkan, dan selisih biaya overhead pabrik sebesar Rp. 1.967.120 bersifat tidak menguntungkan. Selisih tidak menguntungkan dari ketiga komponen biaya produksi tersebut dikategorikan tidak terkendali.
Agar dapat digunakan sebagai alat pengendalian biaya produksi, biaya standar perlu dikembangkan dengan cara melakukan analisis selisih biaya produksi, memperhatikan perkembangan tingkah laku selisih dan jumlah masing- masing biaya serta faktor-faktor penyebab penyimpangan biaya produksi

Katakunci: biaya produksi, biaya standar,pengendalian biaya produksi, efisiensi biaya produksi